Kapan Seharusnya Kita Melafalkan Niat Puasa? - Apakah niat puasa itu harus di malam hari?

Sebagaimana yang telah kita ketahui, niat merupakan hal yang sangat penting dalam suatu ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya suatu ibadah itu tergantung pada niatnya.", dan diantara rukun puasa adalah niat.

Maka dari itu dalam tulisan ini kita akan membahas seputar niat puasa, tatacara niat puasa dan waktunya, supaya kedepannya kita tidak salah atau keliru lagi. Karena, jika satu rukun ibadah rusak, maka rusak pulalah ibadah tersebut.


Berikut Tatacara Niat Puasa Wajib dan Sunnah

Puasa Wajib :

1. Masuk waktu niatnya mulai dari terbenamnya matahari sampai masuk waktu shubuh dan wajib meniatkannya di malam hari yaitu antara waktu tersebut.

2. Wajib menentukan puasa apa yang akan kita laksanakan seperti Ramadhan, kafarah, nadzar atau qadha' (ganti).

3. Tidak boleh mengumpulkan dua niat puasa wajib dalam satu puasa (satu hari puasa).
Seperti, kita mau menqadha puasa wajib berbarengan dengan puasa nadzar dan kita melakukannya pada hari yang sama, maka hal seperti ini tidak boleh.

Adapaun niat puasa sunnah sebagai berikut:

1. Masuk waktunya dari terbenamnya matahari sampai tergelincirnya matahari (waktu zuhur), yaitu antara waktu tersebut, dan tidak wajib meniatkan puasanya pada malam hari.

2. Tidak wajib menentukan puasa apa yang kita laksanakan kecuali puasa sunnah yang telah ditentukan waktunya seperti puasa arafah, menurut pendapat yang dipakai Mazhab Syafi'i.

3. Boleh mengumpulkan beberapa puasa sunnah dengan satu niat.
Seperti kita mau puasa enam hari Bulan Syawal, bertepatan dengan Puasa Senin Kamis. Maka boleh kita berniat puasa syawal dan puasa senin kamis di hari itu juga (pada hari itu).

Dan kita boleh meniatkan puasa sunnah setelah masuknya waktu subuh, akan tetapi dengan dua syarat:
1. Kita berniat puasa sebelum tergelincir matahari (waktu zuhur).
2. Belum melakukan hal yang dapat membatalkan puasa dari masuknya waktu subuh sampai kita mulai berniat.

Bagaimana cara kita berniat, pakai lafaz atau cukup dalam hati saja?

Lebih sempurna suatu niat, jika dilafazkan secara beriringan di dalam hati kita:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدًا عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهرِ رَمَضَانَ لِهَذِهِ السَّنَةِ للهِ تَعَالَى

Artinya : "Aku niat berpuasa esok hari menunaikan fardhu Bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Semoga dengan adanya tulisan ini, kita semua dapat memahami serta mengamalkan tatacara dan kapan niat puasa itu dilakukan, baik itu puasa wajib maupun sunnah.

Referensi :
Kitab Taqriratus Sadidah fil Masaailil Mufidah qismu Ibadaat.

_____________

*Ditulis oleh: Afifuddin, Mahasiswa Tahun 2 Fakultas Syariah wal Qonun Jurusan Syari'ah Islamiyyah, Universitas Al-Azhar Cairo.

Share To:

FS Almakki

Post A Comment:

1 comments so far,Add yours