Oktober 2023



www.fsalmakki.com, Kairo — Kegiatan Takrim Khirrijin dan Mutafawwiqin yang diadakan oleh divisi keilmuan bersama divisi humas FS Almakki Mesir pada kamis, (26/10) diwarnai dengan untaian hikmah dari Zulfa Yusra Kamal, generasi 27 MAPK yang sedang menjalani studi pasca sarjana di Universitas Al-Azhar.


Pada taujih tersebut, Beliau berpesan kepada seluruh warga, mulai dari tingkat 4 yang baru saja menyelesaikan studinya hingga tingkat 1 yang baru saja meraih natijah pertamanya.


"Jangan sekali-kali terlena, karena (orang) yang dapat mumtaz dan Jayyid jiddan biasanya akan sering ditakrim di almamater, kekeluargaan, hingga senat fakultas. Jangan sampai melayang hingga membuat lupa diri bahwa kita masih butuh belajar," pungkasnya.





Selain itu, beliau juga berpesan kepada warga yang belum mendapat nilai yang memuaskan untuk jangan berkecil hati, tetap berjuang, dan giliran (untuk berada di atas) itu akan datang.


Pesan yang seirama juga beliau sampaikan kepada para Khirrijin yang wisuda dan akan segera pulang ke kampung halaman tahun ini, untuk menyusun rencana kembali terkait kontribusi yang akan diberikan sebaik-baiknya. 


Kegiatan tersebut diakhiri dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada para Khirrijin dan Mutafawwiqin, serta foto bersama.


Reporter: Irfan Amrullah Prasetyo





www.fsalmakki.com, Kairo — Divisi Keilmuan FS Almakki Mesir mengadakan seminar kepenulisan bersama kak Andi Kurniawan Jamaris, Lc,. MA (generasi 16 MAPK) pada Jum’at, (20/10) di sekretariat FS Almakki Mesir, Darrosah. 


Melalui seminar ini, diharapkan dapat menumbuhkan minat dan bakat para peserta dalam menulis, serta membangun budaya literasi terkhususnya di lingkungan Almakki. Hal ini diungkapkan Fajri selaku ketua FS Almakki Mesir periode 2023-2024 saat memberikan sambutannya.


“Karena Almakki itu M-nya adalah menulis. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menulis,” pungkasnya.







Adapun materi seminar yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini difokuskan kepada cara menulis berita (hard news) dan artikel populer. 


Pada kesempatan tersebut, Kak Andi selaku pemateri menekankan bahwa menulis adalah kemampuan (skill) yang bisa dipelajari, bukan bawaan dari lahir. Semua orang bisa menulis, asal mau belajar dan terus berlatih.


“Menulis itu menyenangkan. Dan kesenangan itu biasanya dapat dirasakan ketika sudah bisa menghasilkan uang (dari menulis tersebut),” tegas beliau, disambut gelak tawa dari peserta.


Sebagai bentuk follow up dari seminar ini, Divisi Keilmuan FS Almakki Mesir periode 2023-2024 yang dipimpin oleh Dahri Gunawan Oloan ini, menyampaikan gagasannya seputar komunitas Almakki Menulis. Hal ini beliau sampaikan setelah penyampaian materi dan sesi tanya jawab selesai. Gagasan ini pun disambut secara positif oleh kak Andi sendiri dan peserta yang hadir secara umum.


“Nanti kita akan bekerja sama dengan divisi Media Kreatif sebagai pengelola Website Almakki. Jadi, setiap karya dari warga bisa kita publikasi lewat Website,” jelas Dahri.


Reporter: Wildan Yusra

Editor: Irfan Amrullah Prasetyo





www.fsalmakki.com, Cairo — Kabar gembira datang dari gelaran Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) antar mahasiswa asing yang diselenggarakan oleh Ikatan Persaudaraan Qori-Qori'ah Indonesia (IPQI). Zulfi Aini Kamal berhasil meraih juara 1 untuk kategori banat (perempuan) pada ajang yang berlangsung pada pada Rabu, (18/10) di Raudlah Husainiyyah itu.


Ini merupakan kali kedua bagi Aini mengikuti MTQ ini. Pada tahun lalu, Aini berhasil meraih juara 2. Barulah pada tahun ini, Beliau meraih juara 1 dan sukses membawa pulang hadiah berupa sertifikat, piagam penghargaan, dan sejumlah uang.


"Terimakasih kepada ayah dan ummi yang selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Terkhusus ummi yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk mengajari aini dengan effort yang masya allah. Terimakasih juga kepada teman-teman yang sudah mendoakan dan memberikan support kepada Aini. Semoga kita selalu senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan," ucap Aini.


Perempuan asal Pariaman, Sumatera Barat tersebut berhasil mengalahkan puluhan peserta dari berbagai negara, seperti Indonesia, Filipina, dan India. Hal ini disampaikan langsung oleh Muhammad Assidiq Noor, ketua panitia MTQ kali ini.


"Peserta yang mendaftar ada sekitar 25 orang. Lalu, seluruh peserta mengirimkan video tilawah masing-masing melalui instagram, telegram, atau WhatsApp. Kami melakukan seleksi kepada peserta yang mana pada tahap seleksi penilaian langsung dilakukan oleh senior kami dari IPQI Mesir. Adapun aspek penilaian di antaranya ada tajwid, fasohah, maqomat dan suara, juga adab. Dari sekitar 25 peserta tersebut terpilihlah 8 orang yang dianggap juri seleksi layak untuk masuk ke babak final" jelas Sidiq.


Ini merupakan kali ketiga bagi IPQI menyelenggarakan MTQ antar Mahasiswa asing. Pada tahun ini, yang menjadi juri adalah Syekh Muhammad Fauzi Al-Barbary, Imam masjid Al-Azhar dan DR. Ashim Sa'id Muhammad Ali, pakar ilmu Qiro'at.


Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Presiden PPMI Mesir periode 2023-2024, Iqbal Ibnu Farhan. Pada pidatonya, Beliau menyampaikan doa dan dukungannya terhadap setiap kegiatan yang membantu meningkatkan kualitas masisir menuju lebih baik. Masisir menjadi lebih baik secara kualitas, bukan kuantitas semata. 


Rangkaian kegiatan MTQ pada hari itu ditutup dengan penampilan nasyid dari grup kondang, Al-Mokhtar Ensemble.



Foto 1.1: Dokumentasi KMM

FS Almakki Mesir, Kairo — Tahun akademik 2022-2023 Universitas Al-Azhar Mesir ditutup dengan ragam prestasi dari para mahasiswanya. Salah satunya dari FS Almakki Mesir yang berhasil menyabet puluhan predikat seperti Mumtaz dan Jayyid Jiddan. Hal ini terlihat pada perayaan Maulid Nabi Muhammad ﷺ dan Takrim An-Najihin wal Khirrijin yang diadakan oleh Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM) Mesir pada Jum'at, (13/10) di Aula Tan Malaka, Rumah Gadang KMM, Tajammu' Awwal, Kairo.


Sebanyak 10 warga FS Almakki Mesir berhasil meraih nilai Mumtaz. Salah satunya adalah Muhammad Ridwan, tingkat 1 Fakultas Ushuluddin, yang berhasil menempati posisi satu se-wafidin. Tak kalah hebat pula, sebanyak 6 wisudawan yang lulus tahun ini juga berhasil memborong nilai Jayyid Jiddan ma'a martabah syarof. Diikuti 25 warga lainnya dengan nilai Jayyid Jiddan.

"Alhamdulillah tentunya ada rasa senang dan bangga. Tapi itu hanya di awal-awal. Lama-lama menjadi sebuah beban karena harus bisa mempertahankan (nilai). Jangan sampai turun besoknya" terang Ridwan.

Foto1.2: Dokumentasi KMM

Acara tersebut turut dihadiri oleh Syekh Ahmad Mahmud Syarif Al-Azhary sebagai pemberi nasihat dan ijazah burdah imam bushiri, juga turut dihadiri oleh perwakilan PPMI Mesir, dan perwakilan Senat Fakultas.

Pada kesempatan tersebut, Syeikh Ahmad berpesan kepada seluruh hadirin yang hadir untuk menyadari peran sebagai seorang Azhary, membetulkan niat setiap saat, betul-betul mencari ilmu, bukan kertas ijazah semata, agar menjadi seorang Alim ketika pulang nanti. Beliau juga menceritakan bagaimana sulitnya ujian pada zaman dahulu dan semangatnya mahasiswa dalam menuntut ilmu.

"Sidang Magister atau Doktoral Al-Azhar dahulu dan sekarang sangat berbeda. Dahulu, seorang mahasiswa akan diuji langsung secara lisan oleh sekitar lima Syeikh, duduk mengelilinginya. Mahasiswa itu diuji sebanyak 12 cabang ilmu mulai dari aqidah, fiqih, dan lain-lain. Tak jarang pula disaksikan langsung oleh Grand Syekh. Dan ujian semacam ini bisa selesai sampai berhari-hari lamanya." ucap Syekh Ahmad.

Reporter : Irfan Amrullah Prasetyo