Langsung ke konten utama

Apa Keutamaan Shalat Dhuha?

Keutamaan Shalat Dhuha - Sebelum kita membahas keutamaan shalat dhuha, alangkah baiknya kita mengetahui apa shalat dhuha itu?

Dalam kamus mu’jam ma’ani dhuha bermakna waktu naiknya matahari, sedangkan shalat dhuha atau bisa juga disebut dengan shalat awwab (Ahli Taubat) ini adalah shalat yang dikerjakan ketika matahari berada setinggi anak panah sampai sebelum tergelincirnya matahari.

Shalat Dhuha merupakan salah satu dari shalat sunnah, jumhur ulama berpendapat bahwa hukumnya sunnah muakkad adapun menurut madzhab abu hanifah hukumnya sunnah .


Sedangkan jumlah rakaatnya, Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Dhuha itu sunnah muakkad paling sedikit dua rakaat dan afdhalnya delapan rakaat”. Maksudnya adalah shalat dhuha itu paling sedikit dua rakaat dan boleh juga dikerjakan empat atau enam rakaat, dan itu lebih baik daripada dua rakaat. Namun yang paling afdhal mengerjakannya sebanyak delapan rakaat. Dalam riwayat lain mengatakan bahwa shalat dhuha minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat.

Setelah kita membahas pengertian, waktu dan jumlah rakaat shalat dhuha, berikut ini beberapa keutamaan shalat dhuha :

1. Menunjukkan ketaatan seorang hamba

Rasulullahﷺ bersabda:

قال ﷺ : لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين. (حديث حسن رواه أبي هريرة في صحيح الجامع)

Artinya :" yang menjaga shalat dhuha ialah orang taat, dan shalat itu (dinamakan) awaabiin".(Hadits hasan riwayat Abu Hurairah dalam kitab shahihuljami')

2. Barang siapa shalat empat rakaat dhuha Allah akan mencukupkan kebutuhannya

حديث النبي ﷺ: قال الله تعالى : يا ابن آدم لاتعجز عن أربع ركعات في أول النهار، أكفك آخره. (رواه أحمد وأبو داود وهو في صحيح الجامع)

Artinya : Hadist Nabiﷺ : Allah Taala berfirman : "Wahai anak Adam jangan tinggalkan shalat empat rakaat (dhuha) di pagi hari, aku akan penuhi kebutuhanmu". (Riwayat Ahmad dan Abu Daud dalam kitab Shahihul Jami').

Imam Thabbari pengarang tafsir tabbari berkata: "Yaitu mencukupkan kebutuhanmu, dan menjauhkan hal-hal yang tak kamu sukai, dari sesudah shalat dhuhamu sampai sore hari".

3. Salah Satu Wasiat Nabiﷺ.

فعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : أوصاني خليلي بثلاث، لا أدعهن حتى أموت : صوم ثلاثة أيام من كل شهر، وصلاة الضحى ونوم على وتر. (رواه البخاري و مسلم)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata: kekasihku berwasiat padaku dengan tiga hal, yang tak akan kutinggalkan sampai aku mati nanti: "Puasa tiga hari dalam setiap bulan, shalat dhuha dan tidur setelah shalat witir". (HR Bukhari dan Muslim)

4. Membayar tiga ratus enam puluh shadaqah wajib jasad kita

Dalam jasad kita ini terdapat sekitar 360 sendi, dari masing-masing sendi itu ada shadaqahnya dan cukuplah dengan dua rakaat shalat dhuha untuk membayar semua shadaqah itu, sebagaimana hadits Rasulullahﷺ :

عن أبي ذر رضي الله عنه عن النبي ﷺ أنه قال: يصبح على كل سلامي من أحدكم صدقة، فكل تسبيحة صدقة، وكل تحميدة صدقة، وكل تكبيرة صدقة، وأمر بالمعروف صدقة، ونهي عن المنكر صدقة، ويجزي من ذالك ركعتان يركعهما من الضحى. (رواه مسلم)

Artinya :dari Abu dzar radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullahﷺbersabda : “Di setiap sendi seorang dari kamu terdapatsedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah ) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahuakbar) adalah sedekah, menyuruhkepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha sebanding dengan pahala semua itu” (HR Muslim).

5. Mendapatkan pahala haji dan umrah secara sempurna

Orang yang tekun melaksanakan shalat dhuha in syaa Allah akan diberikan pahala haji dan umrah secara sempurna, sebagaimana hadits di bawah ini:

عن أنس بن مالك - رضي الله عنه - قال : قال رسول الله ﷺ : من صلى الغزاة في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة تامة تامة تامة. (رواه الترمذي وحسنه)

Dari Anas ra berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna”. (HR Tirmidzi dan dia meng-hasan-kannya)

Setelah kita mengetahui keutamaan-keutamaan shalat dhuha, semoga bagi yang belum memulainya, termotivasi untuk melaksanakannya, dan menambah semangat bagi orang yang telah melakukan sebelumnya. Wallahu A'lam.


__________________
*Ditulis oleh: Afifuddin, Mahasiswa Tahun 2 Fakultas Syariah wal Qonun Jurusan Syari'ah Islamiyyah, Universitas Al-Azhar Cairo.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rahasia di Balik Taqdim dan Ta'khir Musnad dan Musnad Ilaih

Rahasia Dibalik Taqdim dan Ta'khir Musnad dan Musnad Ilaih Berbicara tentang Balaghoh berarti kita sedang membicarakan suatu keilmuan didalam bidang bahasa (khususnya Bahasa Arab), yang mengkaji tentang bagaimana sang penutur bahasa (متكلم) dalam aktifitasnya menuturkan suatu bahasa (ucapan) kepada orang yang diajak berbahasa (مخاطب). Sesuai dengan namanya, Balaghoh yang berarti sampai, ilmu ini mengajarkan bagaimana cara agar sang mutakallim   fasih dalam ber takallum (mengucap) sehingga mutakallim  bisa sampai pada maksud yang hendak ia capai melalui perkataan yang fasih tersebut. Perkataan (كلام) sang  mutakallim tersebut bila kita cermati lebih dalam bukanlah suatu barang yang tunggal, melainkan perkataan tersebut terbentuk dari beberapa unsur/bagian-bagian yang dalam hal ini kita kenal dengan istilah kata yang mana dari sekumpulan kata-kata itu terbentuklah suatu perkataan. Saat mutakallim berbicara, sangatlah tidak mungkin ia menyebutkan (kata)...

10 Hal yang Harus Diketahui Tentang Ilmu Kalam - Bag2

10 Hal yang Harus Diketahui Tentang Ilmu Kalam [Bagian-2] Pada tulisan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan seputar sepuluh hal yang harus diketahui tentang ilmu kalam. Sebagiannya sudah kita paparkan pada tulisan sebelumnya ( Bagian 1 ), adapun sebagiannya lagi adalah sebagai berikut : 6. Peletak dasar ( al- Wadhi’ ) 7. Nama ( al-Ism ) 8. Sumber pengambilan ( al-Istimdad ) 9. Hukum mempejari ( alHukm ) 10. Permasalahan yang dibahas ( al-Masail ) Keenam: Peletak Dasar/Penggagas ( al-Wadhi’ ) Penggagas ilmu kalam atau ilmu tauhid sebagai sebuah disiplin ilmu adalah Imam Abu Hasan Ali bin Ismail bin Al-Asy’ari (wafat 324 H) dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi (wafat 333 H). Makna penggagas disini adalah kedua imam ini merupakan orang yang menulis buku-buku yang menjadi rujukan awal untuk masalah tauhid. Kedua imam ini juga dikenal sangat konsen terhadap ilmu tauhid dan membentenginya dari syubhat-syubhat (tuduhan-tuduhan). Adapun tauhid sebagai sebuah k...

Hal yang Membatalkan Puasa dan Konsekuensinya

Apa saja hal-hal yang dapat membatalkan puasamu? Dan apa sanksi yang diwajibkan bagi orang yang puasanya batal? Puasa adalah  salah satu ibadah wajib bagi setiap muslim yang menempati urutan ketiga pada rukun islam setelah syahadat dan shalat. Menahan makan, minum dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari adalah definisi masyhur untuk puasa. Namun apakah dengan menahan tiga hal ini puasa kita akan sehat wal 'afiyat tanpa cacat? Atau adakah beberapa hal lain yang bisa membatalkan puasa kita? Yuk, langsung disimak dua pembahasan dibawah ini. Tentang hal-hal yang membatalkan puasa dan hukuman bagi pelanggarnya. Sekaligus muhasabah diri dengan kembali mengkaji, apakah puasa yang kita lakukan selama ini sudah benar-benar terhindar dari hal-hal tersebut? Check it out...  Agar mencakup dua pembahasan sekaligus, berikut penulis paparkan hal-hal yang dapat membatalkan puasa beserta hukuman apa yang akan didapatkan oleh pelanggarnya : Wajib men...