Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Sikap Muslim Menghadapi Virus Corona

Sikap Muslim Menghadapi Virus Corona Beberapa bulan terakhir kondisi dunia sangat mengkhawatirkan. Dengan munculnya suatu virus yang menyerang manusia yang ada disekitarnya. Virus memulai pergerakannya dari satu daerah, negara, antar negara, dan sekarang hampir seluruh dunia terserang wabah ini. Tidak jarang ada orang yang meninggal karena terpapar virus ini. Pergerakannya sangat cepat, dalam beberapa waktu saja bisa menyebar sampai antar negara, bahkan dunia. Virus ini adalah 2019 novel corona . Hal ini tentu bukan terjadi dengan sendirinya, dan  bukan  tiba-tiba. Sesungguhnya semua ini sudah dituliskan ketetapannya oleh Allah subhaanahu wata’aala : قُل لَّن یُصِیبَنَاۤ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَاهُوَمَوۡلَىٰنَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡیَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.” (Q...

Bagaimana Cara Shalat Para Medis Covid-19?

Bagaimana Cara Shalat Para Medis Covid-19? Tim Medis Covid-19 merupakan garda terdepan dalam menghadapi serangan virus Corona atau Covid-19. Sebagai tim medis, dokter dan perawat  pasien Covid-19 dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) atau lebih dikenal dengan Baju Hazmat. Baju ini apabila sudah dipasang, tidak dibuka lagi selama 8 sampai 10 jam. Bahkan, untuk minum saja mereka (tim medis) tidak berani membukanya. Sebab, jika terbuka sedikit saja khawatir semua bagian tubuh yang sudah ditutupi baju hazmat dapat tertular dan menyebarkan virus corona yang sedang ditangani. Di samping itu, harga baju ini lumayan mahal, persediaan baju ini juga sangat terbatas dan hanya dapat dipakai untuk satu kali penggunaan saja. Setelah dibuka, baju tidak boleh dipakai lagi dan segera disimpan di kantung infeksius. Dengan keadaan seperti ini, akan muncul pertanyaan : bagaimana pelaksanaan ibadah shalat lima waktu bagi para medis; perawat dan dokter pasien covid-19 yang menggun...

Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah Covid-19

Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah Covid 19 - Virus Corona atau yang dikenal dengan Covid-19 adalah wabah (pandemi) global yang sudah banyak menelan korban jiwa, sebagai seorang muslim kalau ada saudara kita sesama muslim yang meninggal disebabkan oleh virus corona ini, apa yang mesti kita lakukan?, apa kewajiban kita? dan apa hak jenazah atas saudaranya yang masih hidup? Perihal sholat jenazah yang meninggal karena wabah (pandemi) , ada dua pendapat ulama: • Jumhur ulama Syafi’i, madzhab Hanafi, dan jumhur ulama Maliki menyebutkan bahwa jenazah tidak disholatkan karena tidak memenuhi syarat sholat jenazah, yaitu mandi atau tayammum. • Sebagian ulama Syafi’i ( mutaakhirin ), sebagian ulama Maliki, dan madzhab Hanbali menyatakan bahwa jenazah tetap disholatkan. Buya Yahya al-Bahjah menganjurkan pelaksanaan sholat jenazah untuk menghibur dan mengurangi kesedihan orang-orang yang ditinggalkan. Bagaimana Tatacara Penyelenggaraan Jenazah Korban Covid-19 ini? D...

Benarkah Korban Meninggal Akibat Corona Terhitung Syahid?

Benarkah Korban Meninggal Akibat Virus Corona Terhitung Syahid? Pusat Fatwa Internasional Ulama Al-Azhar menyatakan bahwa barangsiapa yang meninggal karena terserang wabah virus Corona tergolong pada syahid akhirat. Hal ini berdasar pada hadits Rasulullah ﷺ: قال سيدنا رسول الله ﷺ: «الشُّهَداءُ خمسةٌ: المَطعونُ، والمَبطونُ، والغَريقُ، وصاحبُ الهدمِ، والشهيدُ في سبيلِ اللهِ» [مُتفق عليه]. Artinya : "Orang yang syahid ada lima :  al-math’un  (orang yang meninggal karena wabah penyakit), al-mabthun  (orang yang meninggal karena penyakit perut), al-ghariiq  (orang yang tenggelam), shahibul hadm  (orang yang tertimpa reruntuhan), dan orang yang syahid di jalan Allah ". [Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim] Dan hadits : قال ﷺ: «ما تعدُّونَ الشَّهيدَ فيكُم؟» قالوا: يا رسولَ اللَّهِ، مَن قُتِلَ في سبيلِ اللَّهِ فَهوَ شَهيدٌ، قالَ: «إنَّ شُهَداءَ أمَّتي إذًا لقليلٌ»، قالوا: فمَن هم يا رسولَ اللَّهِ؟ قالَ: «مَن قُتِلَ في سبيلِ اللَّهِ فَهوَ ش...

Karantina Diri Selama Penyebaran Corona Dapat Pahala Syahid

Karantina Diri Selama Penyebaran Corona Dapat Pahala Syahid - Benarkah Orang yang Mengarantina Diri Sendiri Selama Penyebaran Virus Corona Memperoleh Pahal Syahid? Apa sih yang bakalan kita dapatkan dengan berdiam diri di rumah selain tugas yang tak ada habis-habisnya? Terkadang sebagian kita tidak menyadari ada keuntungan besar yang menyambut libur darurat ini, tau apa? Pahala setingkat syahid ada digenggaman kita. Percaya? Yuk, simak tulisan berikut. Hukum tetap berada di dalam rumah selama wabah mematikan ini menjangkit adalah wajib , kecuali jika benar-benar ada keperluan penting. Hal ini tidak akan sia-sia jika dilakukan dengan sabar dan ridho terhadap ketetapan Allah SWT, kenapa? Karena Allah telah menjanjikan pahala layaknya syahid, walaupun dia tidak meninggal disebabkan wabah tersebut. Sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah SAW:  قول سيدنا رسول الله ﷺ: «لَيسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُث فِي بَيتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ ل...

Dimanakah Pelaksanaan Shalat Jenazah Selama Masjid Ditutup?

Dimanakah Pelaksanaan Shalat Jenazah Selama Masjid Ditutup? - Dampak Corona Belakangan ini, dunia sedang diuji dengan maraknya virus corona (Covid-19). Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa penularan virus ini sangat mudah dan cepat. Oleh karena itu, pemerintah menghimbau rakyatnya untuk sementara waktu agar tidak keluar rumah dan tidak berkumpul di tempat-tempat keramaian tak terkecuali tempat ibadah. Umat muslim dihimbau agar shalat di rumah mereka masing-masing.  Lalu, dimanakah pelaksanaan shalat jenazah selama masjid ditutup? Shalat Jenazah (Arab: صلاة الجنازة) adalah jenis shalat yang dilakukan untuk jenazah muslim, baik laki-laki maupun perempuan dan wajib dishalati oleh umat muslim yang masih hidup dengan status hukum fardhu kifayah . Hal ini berdasarkan keumuman perintah Rasulullah ﷺ untuk menyalati jenazah seorang muslim. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu , berkata: أنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كان يُؤتى بالرجلِ الميتِ، عليه ...

Bantahan Terhadap Paham Ingkar Sunnah

Bantahan Terhadap Paham Ingkar Sunnah Segala puji bagi Allah SWT yang telah menjadikan Alquran dan Sunnah Nabi SAW sebagai pedoman hidup manusia, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali sudah ada tuntunannya dalam syariat islam. Ibarat seseorang mau melakukan suatu perjalanan yang jauh, ia sudah diberikan arahan dan langkah-langkah yang harus dilalui supaya dia tidak salah arah. Dan tentu saja Alquran dan Sunnah sudah mencakup segala hal, baik permasalahan dunia maupun akhirat. Maka dengan mengikuti kedua pedoman tersebut kita tidak akan tersesat untuk selama-lamanya. Alquran ialah pedoman utama dalam Syariat Islam dan semua umat islam meyakini bahwa Alquran adalah sumber hukum pertama dalam agama, karena ia adalah firman Allah SWT. Adapun Sunnah Nabi SAW merupakan pedoman kedua dalam Syariat Islam. Namun, tidak semua umat Islam menyakini sunnah sebagai pedoman hidup mereka, ada sebagian kecil orang Islam yang menolak Sunnah Nabi dengan berbagai alasan dan tuduhan. Oleh k...

Corona dan Toleransi Agama Islam untuk Manusia

Corona dan Toleransi Agama Islam untuk Manusia Hari ini, dunia digemparkan dengan virus bernama covid-19 atau lebih dikenal dengan sebutan "Corona". Virus yang telah menjadi wabah global dan mengancam keberlangsungan hidup menjadi momok ketakutan luar biasa yang dirasakan oleh umat manusia. Menyikapi virus mematikan ini memang perlu penanganan serius dari para ahli. Masyarakat duniapun harus ikut andil untuk menekan jumlah korban yang semakin hari semakin banyak. Berbagai usaha pencegahan harus dilakukan guna menghentikan penyebaran virus ini.  Menanggapi hal ini, Jumhur Ulama di berbagai belahan dunia telah mengeluarkan fatwa yang salah satunya adalah:  Peniadaan shalat jamaah di masjid dan shalat jumat bagi umat islam . Fatwa ini tentu menghasilkan pro dan kontra di tengah masyarakat awam. Hal ini tentu bisa dimaklumi karena ghirah keislaman masyarakat sedang berada pada posisi puncak-puncaknya. Dengan berbagai pendekatan edukasi pada masyarakat awam, lambat laun ...

Hukum Praktek Bayi Tabung dalam Islam

Hukum Praktek Bayi Tabung dalam Islam - Permasalahan Fikih Kontemporer Buah hati tentu menjadi dambaan bagi setiap pasangan suami-istri setelah melangsungkan pernikahan yang sah. Akan tetapi, kadang terdapat suatu keadaan yang menghalangi istri untuk menghasilkan seorang anak. Boleh jadi, hal yang menghalangi tersebut terdapat pada suami ataupun istri. Maka dari itu, mereka akan berupaya untuk mendapatkan buah hati walau dengan cara (maaf) yang tidak normal. Salah satunya dengan cara bayi tabung yang prosesnya tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Mungkin beberapa dari kita masih ada yang merasa asing mendengar istilah bayi tabung, atau pernah mendengar hal tersebut tapi tidak mengetahui proses atau hal yang terjadi dalam praktek tersebut. Karena, jarang sekali masyarakat umum mau mengambil praktek tersebut sebagai bentuk usaha mereka untuk mendapatkan anak. Hal ini yang membuat praktek ini tidak terlalu dikenal dalam masyarakat yang mana umumnya masyarakat memiliki anak den...