Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Masisir dan Polemik Masa Kini

Almakki - Almakkiyat Pendahuluan    Universitas Al-Azhar merupakan salah satu lembaga keilmuan ternama yang sejak dahulu hingga kini menjadi pusat perhatian dunia internasional. Keterbukaan universitas ini dalam menerima mahasiswa dari berbagai negara telah memberikan kesempatan luas bagi mereka yang ingin merantau demi menuntut ilmu.    Di Indonesia, jumlah mahasiswa yang tercatat secara resmi diterima pada tahun ini mencapai 1.223 orang, sebagaimana dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Namun, pertanyaan yang muncul adalah: benarkah hal ini dapat disebut sebagai “angin segar”? Apakah ini benar-benar sebuah prestasi yang pantas dibanggakan di hadapan dunia internasional?    Kondisi Kehidupan Mahasiswa Indonesia di Mesir. Selain kabar gembira mengenai kelulusan mahasiswa baru Al-Azhar dari Indonesia, saya menilai penting untuk meninjau kondisi kehidupan mereka di Mesir. Jika diamati dengan cermat, ditemukan berbagai polemik yang muncul di teng...

Maota Lamak

FS Almakki Mesir, 2 Oktober 2025. Ust. Efridel Fajri (Gen. 15) - Ust. Zulkifli - Ust. Syukri Hamdi  (Gen. 18)      Seperti kebanyakan organisasi, FS Almakki memiliki peran penting dalam menyatukan alumni MAN PK Padang Panjang di Mesir. Pada hari Kamis, 2 Oktober 2025, telah dilaksanakan sebuah forum mahabbah antara ustaz dan para alumni MAN PK Padang Panjang di Sekretariat Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau, Tagammu’ Awwal, New Cairo. Acara ini diberi nama Maota Lamak. Acara tersebut dihadiri oleh Ustaz Zulkifli, salah seorang guru dari para pengajar di MAN PK. Beliau datang ke Mesir untuk mengantarkan para alumni yang kini menjadi calon mahasiswa baru Al-Azhar University. Kehadiran beliau ditemani oleh Ustaz Syukri, alumni MAN PK sekaligus lulusan Al-Azhar yang kini mengajar di MAN PK Padang Panjang.      Forum Maota Lamak ini juga diramaikan oleh berbagai alumni dari lintas generasi. Yang menarik, hadir pula Kak Elfridel, alumni senior yang tengah m...

57 Mahasiswa Baru FS Almakki Mesir Siap Mewarnai Keilmuan Masisir

Dalam rangka penyambutan mahasiswa baru Universitas Al-Azhar Mesir 2025, FS Almakki Mesir mengadakan acara penyambutan di Cairo International Airport (CIA) pada Selasa (30/9). Penjemputan Maba Almakki 2025 Ketua FS Almakki, Wildan Yusra, menyampaikan bahwa pada tahun ini MAN 2 Kota Padang Panjang berhasil mengirim 57 siswa-siswi terbaiknya untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar Mesir, terdiri atas 33 siswa dan 24 siswi. Sebanyak 53 orang mahasiswa baru bertolak dari Bandara Internasional Minangkabau pada Senin, 29 September 2025, sementara sisanya akan berangkat bersama rombongan berikutnya. Kehadiran rombongan ini semakin istimewa karena turut didampingi oleh guru MAN 2 Kota Padang Panjang: Ustaz Syukri Hamdi Saputra, Lc., M.Pd., dan Ustaz Zulkifli, S.Ag., M.A. Jumlah mahasiswa baru yang berangkat tahun ini menjadi catatan tersendiri. Angka tersebut bukan hanya menunjukkan antusiasme yang tinggi, melainkan juga menjadi prestasi gemilang dalam sejarah MAN 2 Kota Padang Panjang...

Mondok: Bukan Tradisi Islam..?

Dalam sebuah cuplikan video, sosok yang sering kita kenal dengan sebutan Guru Gembul menyebutkan bahwa mondok bukanlah tradisi pendidikan Islam yang murni datang dari Islam, melainkan tradisi Nusantara yang diambil dari tradisi Hindu-Buddha pada masa itu. Pernyataan ini menarik, sekaligus menunjukkan sebuah kesimpulan yang sangat serampangan. Hal tersebut tampak karena ia mengesampingkan referensi yang ada dan lebih mengedepankan sikap kritis personal. Saya akan memberikan bantahan singkat terhadap pernyataan ini, kemudian sekaligus menanggapi metode berkesimpulan yang beliau gunakan. Mondok di Mesir 1. Mondok Tradisi Siapa? Tidak masalah jika benar bahwa dahulu Hindu-Buddha pernah melakukan tradisi serupa di Nusantara. Namun yang menarik di sini adalah klaim beliau bahwa mondok bukanlah tradisi Islam. (Kepada orang-orang seperti beliau, saya ingin menasihatkan: berpikir kritis memang penting. Namun, ketika apa yang kita pikirkan hendak disampaikan kepada khalayak, itu membutuhkan ...

“Apa Benar Berorganisasi Menjauhkan Masisir dari Bertalaqqi?”

“Apa Benar Berorganisasi Menjauhkan Masisir dari Bertalaqqi?” Azhary antara talaqqi dan organisasi. Berikut hasil dari diskusi kawan-kawan almakki yang tergabung dalam grup AlMakki Menulis pada hari Rabu, 9 Juli 2015. 🗣️ Hendra * Menurutnya, pertanyaan “apakah organisasi menjauhkan Masisir dari talaqqi” salah kaprah. * Faktor penentu utama justru internal (kemalasan atau semangat) dan eksternal (lingkungan, pekerjaan, dll). * Organisasi hanyalah salah satu faktor yang sifatnya relatif — tidak mutlak menghambat ataupun mendukung. * Kunci ada pada individu: harus mampu mempertemukan faktor pendorong dan penghambat talaqqi, lalu mengaturnya dengan baik. --- 🗣️ Intan * Menolak mosi bahwa organisasi menjauhkan Masisir dari talaqqi. * Banyak organisasi justru mendukung keilmuan, termasuk talaqqi (contohnya Almakki). * Talaqqi dan organisasi bisa berjalan beriringan karena keduanya tidak menyita waktu 24 jam penuh. * Kembali pada manajemen waktu dan komitmen pribadi. * Harapannya, jika org...

ALMAKKI TANPA FORUM SILATURAHMI

“Jangan lupa hadir halbi kita hari ini kak akak…” Ya! begitulah bunyi pesan yang masuk sore itu. Pikiran saya pun menghayal jauh (tak terlalu jauh namun cukup lama sekali saya tenggelam di dalamnya). Bukan hal yang penting untuk dibahas, tapi penting untuk diceritakan. Bagaimana almakki kalau tanpa ada silaturahmi? Apakah ia serupa dengan rumah tanpa penghuni? Atau hubungan tanpa status? Ea.. Ah, bukan itu maksud saya. Maksudnya kalau sesi silaturahmi ini ditiadakan. Masih bisakah kita sebut ia sebagai almakki itu sendiri? Rasanya tidak tepat lagi kalau dipanggil dengan Almakki. Intinya, almakki itu harus ada forum silaturahmi! Hemat saya. Kalau begitu ia adalah rumah dengan segenap penghuninya, hubungan dengan status kekeluargaannya, Almakki dengan silaturahminya! Ujian termin 2 telah usai, kehidupan normal di kalangan mahasiswa pun berlanjut. Masisir pun beragam rupanya. Ada yang mulai merancang seluruh aktivitas hidupnya ke depan, ada yang mulai membuat “wishlist tour” pasca ujia...

Sesampainya Di Mesir Harus Apa???

Potret Para Ulama Kibar Azhar 2022 Pertanyaan yg akan ditemukan ketika baru sampai di Mesir. Kebanyakan orang terlalu berhura-hura setelah sampai di Mesir. Terlalu senang sehingga lupa apa yang harus dilakukan setiba nya di negeri penuh nikmat dan ujian ini.  Di Mesir orang rajin akan semakin rajin dan orang malas akan semakin malas. Tapi tidak menutupi kemungkinan yang dahulunya di Indonesia rajin ,setiba di Mesir jadi malas. Atau yg dulu nya malas, setiba di Mesir jadi rajin. Dan tak sedikit juga orang yang nilai nya tinggi di ujian tetapi tidak pernah menginjakkan kaki nya di talaqqy bersama masyaikh, kenapa?? Karena merasa sudah pintar hingga merasa tidak butuh, dan menanggap nilai hanya menjadi ghurur semata. Dari sekian banyak nya masalah dalam pembelajaran di Mesir, apa akar masalah nya??  Tidak lain adalah "Visi" yang tidak matang. Mengapa demikian? Jangan sibuk memikirkan misi, ingin seperti ini, ingin seperti itu, tapi visi dalam menuntut ilmu tidak ada. Sepintar...

Tarhib Imtihan Termin

“Ingat! Kepulangan antum itu ditunggu” Ucapan senada disampaikan oleh seorang senior masisir yang sedang mejalani program S3 di negri kinanah ini, yaitu Kakanda Amal Khairat, Lc. MA (Generasi 21 MAPK). Momen ini bertepatan dengan agenda Tarhib Imtihan dan Burdahan FS Almakki yang berhubungan akan diadakannya imtihan termin 2 di Universitas Al-Azhar. Malam jumat, 24 April 2025 di Sekretariat FS Almakki. Kakanda Amal mengawali tarhib ini dengan menyampaikan, betapa pentingnya kita melakukan tajdid niat ketika berada di langkah awal menginjakkan kaki di bumi kinanah ini. Karena, tekad dan ‘azam yang ada pada diri kita lah yang akan membimbing jalan kita hingga tujuan nanti. “Langkah pertama antum ke mesir itu di tahun pertama ini akan menentukan perjalanan antum sampai akhir nanti” tutur beliau. Di mesir ini kita akan menemukan segala hal yang kita cari, baik itu berupa hal yang positif maupun negatif. Sejatinya, sewaktu kita dilepas dengan tangis haru keluarga dan orang sekampung itu m...

FS Almakki dan Mitos Kebebasan: Apakah Kita Benar-Benar Melepaskan Diri dari Hierarki Senioritas?

Saya melihat FS Almakki sebagai komunitas yang telah mengalami perubahan besar. Dahulu, meskipun tidak meneruskan sistem ospek dari Koto Baru, masih ada sisa-sisa struktur senioritas dalam pola interaksi sosialnya. Potret senior dan junior yang sejahtera Kini, batasan itu telah lenyap, dan forum ini menjadi lebih cair. Banyak yang menganggap ini sebagai kemenangan kebebasan —tidak ada lagi senior yang mendominasi, tidak ada lagi aturan tidak tertulis yang membebani junior. Namun, saya bertanya-tanya: apakah kita benar-benar telah keluar dari sistem hierarki senioritas, ataukah kita hanya menggantinya dengan bentuk yang lebih terselubung? Mitos Kebebasan dalam Perspektif Filsafat  Plato dalam Republik mengkritik demokrasi yang tidak terkendali karena seringkali menghasilkan tirani yang tidak disadari. Ketika tidak ada struktur yang jelas, orang-orang yang memiliki pengaruh lebih besar akan tetap menguasai, hanya saja tanpa gelar resmi. Jika FS Almakki kini lebih cair, apakah ini be...

Bukan “maaf, terimakasih, dan tolong”, Ini kalimat yang paling ingin didengar setiap manusia.

Source from Google   "Maaf, Terimakasih, dan Tolong." 3 kata yang paling banyak disyiarkan oleh orang-orang zaman kini. Semua kalangan sepakat 3 kata ini eksistensinya sangat penting dalam setiap individu manusia. Siapapun yang sudah biasa hidup dengan 3 kata ini maka dia bukan lagi manusia biasa, akibat dari sulitnya menemukan manusia bertipe ini di zaman kini. Sampai akhirnya 3 kata ini pun mulai dipraktekkan dalam dunia parenting untuk dibiasakan pada anak-anak mereka. Namun jika kita berbicara tentang lafaz-lafaz dahsyat lainnya. Ketika 3 kata sebelumnya banyak ditemukan pada dunia parenting anak, maka di dunia orang dewasa kita akan menemukan satu kalimat lagi yang sama mahalnya. Ia seringkali terucap dari mulut banyak manusia, tapi penyebut dan pendengarnya sering pula luput dari kekuatan yang dimiliki kalimat ini. Kalimat itu berbunyi “Tidak apa”. “Tidak apa” dengan berbagai diksinya, contoh “gapapa” kalau kata anak remaja, atau “aman aja” kata si paling santai, at...

TAK PULANG BUKAN BERARTI TAK RINDU

Halal bi halal Fs Almakki Mesir 1446 H    Di waktu maghrib, dentuman keras suara meriam, membawa kebahagiaan bagi sebagian orang. Kerongkongan yang kering akhirnya dibasahi oleh seteguk air, begitupun dengan perut yang sudah seharian menahan lapar. Di Mesir, tradisi menembakkan meriam adalah pertanda waktu berbuka puasa. Gema takbiran dimana-mana, menjadi tanda bahwa esok adalah hari raya.    Tak terasa sudah sebulan lamanya kita berpuasa, kini saatnya bulan Ramadan pergi meninggalkan kita. Sedih memang, ketika harus berpisah dengan bulan yang mulia ini. Begitu banyak keutamaan yang didapat, salah satunya adalah mendapatkan pahala berlipat ganda. Ibadah yang dilakukan di bulan ini; mulai dari sholat, membaca Al-Qur'an, sedekah, dan berbagai jenis ibadah, akan dilipat gandakan dibandingkan bulan lainnya.    Dari aspek Masisir, bulan Ramadhan merupakan rezeki dan kesempatan yang paling ditunggu. Bagaimana tidak, berburu maidaturrahman pada sore hari menjadi ...

Jejak Ramadan 2025, Riak Berkah Tak Bertepi

Suasana tarawih malam 29 Ramadan di masjid Al Azhar. Bulan Ramadan yang setidaknya saat artikel ini ditulis sudah memasuki hitungan ke-29, meninggalkan isyarat jejak spiritual yang mendalam bagi kita semua. Bulan suci ini bukan sekadar waktu untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga kesempatan untuk introspeksi diri, memperkuat keimanan, dan melihat dampaknya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi. Saat gema takbir menggema menyambut 1 Syawal, kita dihadapkan pada pertanyaan penting: Apakah Ramadan hanya ritual tahunan, atau benar-benar membentuk kita menjadi lebih baik? Kesan Hangat, Dinamis, dan Penuh Makna Tahun ini, Ramadan menghadirkan nuansa heterogen. Masjid dipenuhi jamaah, iftar bersama menjadi ajang silaturahmi yang meriah, dan media sosial dipenuhi dengan refleksi spiritual yang menginspirasi. Di tengah tantangan ekonomi global, semangat berbagi justru semakin kuat. Ambil contoh, berdatangan pribadi atau komunitas yang secara sukarela turun ke jalan atau menyediakan tempat g...

KHATAMAN MADRASAH ALMAKKI : Banyak Yang Memulai Tapi Tak Selesai

Sebagai jembatan adik-adik maba agar bisa langsung terjun ke masyayikh, dengan dasar keilmuan yang matang dan kokoh. Alhamdulillah, KHATAMAN MADRASAH ALMAKKI serta SERAH TERIMA JABATAN KEPALA MADRASAH telah terlaksana pada hari Kamis, 27 Maret 2025 M yang bertepatan dengan 27 Ramadan 1446 H. Acara ini diawali dengan Khataman Quran, serta Berbuka Puasa bersama warga madrasah Almakki angkatan 3 & 4 dan beberapa majelis guru serta para umdah.  Kemudian, dilanjutkan oleh sepatah kata oleh para senior, pengurus madrasah, serta nasihat dari para asatidz yang turut hadir. “Adanya Madrasah Almakki ini adalah wujud dari kepedulian senior-senior terhadap adik-adik mahasiswa baru. Dengan harapan, madrasah ini dapat menjadi wasilah untuk para adik maba, agar bisa lansung naik standar keilmuannya ke tangga selanjutnya, hadir di talaqqi dengan para masyayikh. Madrasah ini bukan lahir secara tiba-tiba, tapi ia lahir melalui proses tajribah (uji coba pengalaman) yang panjang dari para senior ...

Cinta yang Tak Biasa

Waktu baca : 8 menit   Setoran Qur'an pada Syekh Ali Irham di Mirotsul Habib    Sejak pertama kali memasuki penjara suci tanpa besi ini, aku memutuskan untuk jatuh cinta. Tapi ternyata, jatuh cinta tak semudah yang dibayangkan. Ia bukan sekadar perasaan yang datang tiba-tiba, bukan sekadar bunga-bunga yang mekar dalam hati. Ia butuh perjuangan, keteguhan, dan kesiapan untuk bertahan dalam setiap ujian.    Berulang kali aku mencoba memantapkan hati, namun keraguan selalu datang mengetuk. Banyak keresahan muncul saat memulai perjalanan ini. Akal selalu menghadirkan sejuta alasan untuk menyerah, tetapi hati diam-diam menyimpan pegangan kata-kata yang menguatkan dan keyakinan yang menenangkan. Jangan pernah mengaku cinta jika masih penuh alasan dan keluhan. Cinta sejati bukan sekadar diucapkan, tapi diperjuangkan. Dan cinta kali ini, bukan cinta biasa. Ini adalah cinta yang lebih berharga, cinta yang lebih mulia yaitu jatuh cinta kepada Kalam Ilahi. Ia bukan sekada...