“Jangan jadikan khidmat kepada Almakki itu sebagai beban, tapi jadikanlah ia sebagai taman hiburan”
Begitulah pernyataan yang disampaikan oleh kakanda Fadhil selaku ketua Almakki periode 2024-2025. Ungkapan tersebut bukanlah slogan kosong belaka. Namun, berangkat dari sinilah jiwa para Almakkiyyin itu tumbuh. Dalam rangka Pelantikan Kabinet Baru itu, kakanda Fadhil meneruskan, hendaknya kita jadikan niat berkhidmat ini sebagai ibadah lillahi ta’ala. Sehingga, setiap lelah, tawa, dan jerih payah kita itu bertransformasi menjadi amal saleh kita kelak.
![]() |
Kk Amal-Kk Yusra-Kk Fadhil-Kk Wildan |
Sebuah kesalahan besar jika kita menganggap forum ini hanya sebagai forum yang melelahkan. Akan tetapi, forum ini adalah wadah bagi para anggotanya untuk mampu menumbuhkan potensi dalam diri masing-masing. Karena, kelak kita akan terjun langsung ke lingkungan masyarakat yang lebih kompleks. Maka, dari ALMAKKI inilah semua hal itu bertolak.
Beliau pun melanjutkan, Sebuah kapal yang berlayar itu tak hanya bergantung pada kecakapan seorang nahkodanya saja. Akan tetapi, dibutuhkan juga para awak kapal yang kompeten, disiplin, dan berintegritas yang tinggi. Begitu juga di sebuah perkumpulan atau kekeluargaan dibutuhkan juga rasa loyalitas yang tinggi dari anggotanya terhadap forum kekeluargaan itu.
Kemudian, sambutan juga dilanjutkan oleh kakanda Wildan Yusra selaku ketua ALMAKKI terpilih periode 2025-2026. Beliau megucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada rekan-rekan yang akan membersamai beliau dalam kabinetnya satu tahun ke depan. Beliau yakin kalau sebuah forum itu tidak akan berjalan hanya dengan mengandalkan seorang ketua saja. Akan tetapi, sebuah perkumpulan itu akan butuh pada seluruh anggota yang loyal terhadapnya. Hal ini senada dengan analogi di atas tadi.
Dalam acara pelantikan Kabinet Baru itu, juga turut dihadiri oleh Kakanda Al-Ustadz Amal Khairat Lc, MA (Generasi 21 MAPK). Beliau mengawali sambutan tersebut dengan menyebutkan bahwa sudah menjadi sunnatullah suatu kepemimpinan itu dipergilirkan. Karena, hal ini sejalan dengan momentum pelantikan kepengurusan baru FS ALMAKKI MESIR. “Seperti itulah Allah SWT memberikan ritme kehidupan. Suatu saat Allah akan memberi jabatan, suatu saat Allah akan mengambilnya kembali”, tutur beliau.
![]() |
Kalam dari Kk Amal |
Beliaupun berbagi cerita bagaimana perjuangan semasa kuliah hingga menyelesaikan S2 dalam waktu singkat. Beliau mengisahkan bagaimana kegigihannya ketika menyelesaikan tesis di atas tramco yang dibimbing langsung oleh Syekh Ahmad Ma’bad, pakar hadits spesialis tahkikul hadits. “Beliau (Syekh Ahmad) adalah orang yang paling sibuk, jarang sekali bahkan tidak ada mahasiswa yang menyelesaikan tesisnya dengan beliau secara singkat, bahkan ada yang sampai 8 tahun. Maka ustadz mengusahakan untuk membersamai beliau ketika menuju kampus bahkan di atas tramco untuk memeriksa tesis ustadz”, lanjut beliau.
Beliau menutup sambutan beliau dengan menyampaikan nasehat tentang 4 orang yang tidak akan memperoleh kesuksesan dan kecerdasan (rusyd) dalam hidup. Pertama, seorang ‘alim yang hanya menetap di negrinya saja. Kedua, seorang penunggu gerbang yang tidak produktif. Ketiga, orang yang pekerjaannya hanya memanggil qadhi. Keempat, anak seorang ‘alim yang hanya membanggakan bapaknya saja. “Maka kita sebagai penuntut ilmu yang merantau ke negri orang, hendaknya benar-benar gigih dalam meraup ilmu itu. Kemudian antum harus menunjukkan diri antum, tidak hanya membangga-banggakan posisi orang tua saja”.
لَيْسَ الْفَتَى مَنْ يَقُوْلُ هَذَا أَبِيْ * لَكِنَّ الْفَتَى مَنْ يَقُوْلُ هَا أَنَا ذَا
Bukanlah seorang lelaki yang mengatakan “inilah bapakku”. Tapi, seorang lelaki itu ialah yang berkata “inilah aku”. Tutup beliau.
![]() |
Almakkiyat |
Acara pelantikan ini juga turut dihadiri oleh kakanda-kakanda senior, pengurus lama, serta tamu dari perwakilan almamater. Kegiatan ini diawali dengan ifthar jama’i dan diakhiri dengan dilantiknya kepengurusan baru bertepatan hari Jum’at, 14 Maret 2025 M/ 15 Ramadan 1446 H. Suasana forum silaturahmi ini benar-benar membuktikan bahwa ALMAKKI akan selalu menjadi tempat yang nyaman untuk kembali.
Penulis : Dino Kharibu Zikri
Editor : Dahri Gunawan Oloan
Komentar
Posting Komentar