Langsung ke konten utama

Sejarah Kemesiran (Luxor)

    Luxor (bahasa Arab: األقصر) adalah sebuah kota modern yang terletak di kedua tepi timur dan
barat Sungai Nil di Mesir bagian utara. Dibangun di bekas lokasi Thebes, ibu kota Mesir kuno
yang terkenal (2052 SM). Raja-raja Firaun memerintah di sini, menciptakan peradaban yang
belum pernah dilihat dunia sebelumnya.



    Tanah-tanah padang pasir bagian baratnya yang pada masa lalu dikenal sebagai “kota
kematian” ialah tempat di mana semua penerus Dewa Amun dimakamkan bersama kekayaan
yang dapat dibawa ke kehidupan abadi (menurut kepercayaan mereka). Menyimpan catatan
koleksi seni dan catatan arkeologis Mesir purba yang berlimpah, sebagian bahkan dirunut
kembali sampai 3000 SM. Penggalian terakhir dilakukan atas makam Fir’aun kecil,
Tutankhamun, yang penuh dengan perhiasan emas, patung dan surat berharga.
Mencakup area seluas ±15 km² dan berpenduduk 93.000 jiwa, Thebes berlokasi terutama pada
tepi timur lembah sungai yang subur itu. Pada lokasi asli, monumen-monumen tertua berasal
dari Dinasti XI (2081-1939 SM), saat kota provinsi itu menjadi ibu kota Mesir bersatu.
 


    Banyak penguasa Thebes yang meninggalkan warisan fisik yang bisa dipelajari. Kuil Hatshepsut
dari Dinasti XVIII menggambarkan bahwa kelahirannya yang penuh keajaiban ialah sebab
bersatunya Ratu Ahmes dan dewa Amon (menurut kepercayan Mesir kuno). Amenhotep III
meninggalkan 2 patung besar setinggi ± 70 kaki (± 20 m) yang dikenal sebagai Kolossi
Memnon. Firaun Ramses II memesankan dibuatkannya gambaran dari perang-perang besar,
termasuk yang dialaminya sendiri melawan kaum Hittit Suriah, selain adegan festival pemujaan
dewa hasil bumi. Menghiasi bagian luar kuilnya, gambar-gambar ini masih ada sampai kini. Tiap
tahun, tak terhitung turis yang mengunjungi Luxor untuk mengagumi warisan kuno ini serta bukti
lain peradaban purba. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rahasia di Balik Taqdim dan Ta'khir Musnad dan Musnad Ilaih

Rahasia Dibalik Taqdim dan Ta'khir Musnad dan Musnad Ilaih Berbicara tentang Balaghoh berarti kita sedang membicarakan suatu keilmuan didalam bidang bahasa (khususnya Bahasa Arab), yang mengkaji tentang bagaimana sang penutur bahasa (متكلم) dalam aktifitasnya menuturkan suatu bahasa (ucapan) kepada orang yang diajak berbahasa (مخاطب). Sesuai dengan namanya, Balaghoh yang berarti sampai, ilmu ini mengajarkan bagaimana cara agar sang mutakallim   fasih dalam ber takallum (mengucap) sehingga mutakallim  bisa sampai pada maksud yang hendak ia capai melalui perkataan yang fasih tersebut. Perkataan (كلام) sang  mutakallim tersebut bila kita cermati lebih dalam bukanlah suatu barang yang tunggal, melainkan perkataan tersebut terbentuk dari beberapa unsur/bagian-bagian yang dalam hal ini kita kenal dengan istilah kata yang mana dari sekumpulan kata-kata itu terbentuklah suatu perkataan. Saat mutakallim berbicara, sangatlah tidak mungkin ia menyebutkan (kata)...

10 Hal yang Harus Diketahui Tentang Ilmu Kalam - Bag2

10 Hal yang Harus Diketahui Tentang Ilmu Kalam [Bagian-2] Pada tulisan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan seputar sepuluh hal yang harus diketahui tentang ilmu kalam. Sebagiannya sudah kita paparkan pada tulisan sebelumnya ( Bagian 1 ), adapun sebagiannya lagi adalah sebagai berikut : 6. Peletak dasar ( al- Wadhi’ ) 7. Nama ( al-Ism ) 8. Sumber pengambilan ( al-Istimdad ) 9. Hukum mempejari ( alHukm ) 10. Permasalahan yang dibahas ( al-Masail ) Keenam: Peletak Dasar/Penggagas ( al-Wadhi’ ) Penggagas ilmu kalam atau ilmu tauhid sebagai sebuah disiplin ilmu adalah Imam Abu Hasan Ali bin Ismail bin Al-Asy’ari (wafat 324 H) dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi (wafat 333 H). Makna penggagas disini adalah kedua imam ini merupakan orang yang menulis buku-buku yang menjadi rujukan awal untuk masalah tauhid. Kedua imam ini juga dikenal sangat konsen terhadap ilmu tauhid dan membentenginya dari syubhat-syubhat (tuduhan-tuduhan). Adapun tauhid sebagai sebuah k...

Hal yang Membatalkan Puasa dan Konsekuensinya

Apa saja hal-hal yang dapat membatalkan puasamu? Dan apa sanksi yang diwajibkan bagi orang yang puasanya batal? Puasa adalah  salah satu ibadah wajib bagi setiap muslim yang menempati urutan ketiga pada rukun islam setelah syahadat dan shalat. Menahan makan, minum dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari adalah definisi masyhur untuk puasa. Namun apakah dengan menahan tiga hal ini puasa kita akan sehat wal 'afiyat tanpa cacat? Atau adakah beberapa hal lain yang bisa membatalkan puasa kita? Yuk, langsung disimak dua pembahasan dibawah ini. Tentang hal-hal yang membatalkan puasa dan hukuman bagi pelanggarnya. Sekaligus muhasabah diri dengan kembali mengkaji, apakah puasa yang kita lakukan selama ini sudah benar-benar terhindar dari hal-hal tersebut? Check it out...  Agar mencakup dua pembahasan sekaligus, berikut penulis paparkan hal-hal yang dapat membatalkan puasa beserta hukuman apa yang akan didapatkan oleh pelanggarnya : Wajib men...