“Apa Benar Berorganisasi Menjauhkan Masisir dari Bertalaqqi?” Azhary antara talaqqi dan organisasi. Berikut hasil dari diskusi kawan-kawan almakki yang tergabung dalam grup AlMakki Menulis pada hari Rabu, 9 Juli 2015. 🗣️ Hendra * Menurutnya, pertanyaan “apakah organisasi menjauhkan Masisir dari talaqqi” salah kaprah. * Faktor penentu utama justru internal (kemalasan atau semangat) dan eksternal (lingkungan, pekerjaan, dll). * Organisasi hanyalah salah satu faktor yang sifatnya relatif — tidak mutlak menghambat ataupun mendukung. * Kunci ada pada individu: harus mampu mempertemukan faktor pendorong dan penghambat talaqqi, lalu mengaturnya dengan baik. --- 🗣️ Intan * Menolak mosi bahwa organisasi menjauhkan Masisir dari talaqqi. * Banyak organisasi justru mendukung keilmuan, termasuk talaqqi (contohnya Almakki). * Talaqqi dan organisasi bisa berjalan beriringan karena keduanya tidak menyita waktu 24 jam penuh. * Kembali pada manajemen waktu dan komitmen pribadi. * Harapannya, jika org...
“Jangan lupa hadir halbi kita hari ini kak akak…” Ya! begitulah bunyi pesan yang masuk sore itu. Pikiran saya pun menghayal jauh (tak terlalu jauh namun cukup lama sekali saya tenggelam di dalamnya). Bukan hal yang penting untuk dibahas, tapi penting untuk diceritakan. Bagaimana almakki kalau tanpa ada silaturahmi? Apakah ia serupa dengan rumah tanpa penghuni? Atau hubungan tanpa status? Ea.. Ah, bukan itu maksud saya. Maksudnya kalau sesi silaturahmi ini ditiadakan. Masih bisakah kita sebut ia sebagai almakki itu sendiri? Rasanya tidak tepat lagi kalau dipanggil dengan Almakki. Intinya, almakki itu harus ada forum silaturahmi! Hemat saya. Kalau begitu ia adalah rumah dengan segenap penghuninya, hubungan dengan status kekeluargaannya, Almakki dengan silaturahminya! Ujian termin 2 telah usai, kehidupan normal di kalangan mahasiswa pun berlanjut. Masisir pun beragam rupanya. Ada yang mulai merancang seluruh aktivitas hidupnya ke depan, ada yang mulai membuat “wishlist tour” pasca ujia...