(Oleh: Rasya)
Engkau bukanlah kedatangan yang disengaja
Dedaunan yang gugur pada dahannya
Menyiratkan kebetulan bernama takdir yang
disamarkan
Disembunyikan dari fajar hingga bertemu senja
Menuliskan cerita dikala bulan mulai meninggi
Kita saling menatap pelan dan lekat pada langit yang sama
Bertanya seperti apa gerangan wajah bianglala
Dari seberang, aku seolah-olah berdiri
mendukungmu
Mengulurkan tangan melewati batas waktu
Seraya berkata baik-baik di sana, jauhi gurun
dan dekati lautan
Membuang ke putus asa an dan merajut sejuta
harapan
Tak berpeluh dan memudar menapaki perjuangan
Seperti seorang anak kecil yang menatap
rembulan
Matanya yang berkaca-kaca tidak karuan
Jangan terlalu keras kepada dirimu
Kita bisa menjadi tempat beristirahat satu sama
lain
Bercerita tentang dunia buku di kepalamu
Sambil menatap cakrawala tanpa batas
Tak lapuk di hujan, tak lekang di waktu
Aku yakin tekadmu tidak selemah itu
Yakinlah akan ada matahari muncul di tengah
hujan
Menghilangkan benalu pada hati ditimpa
kesedihan
Post A Comment:
0 comments so far,add yours