Unggulan


Kairo– Pelantikan Dewan Pengurus Kabinet Spontan Santun, dengan Fadhil Ahmad Al-Karimi sebagai Ketua FS ALMAKKI Mesir periode 2024/2025 beserta jajaran ditandai pengambilan sumpah jabatan pada Kamis, (28/3) di Sekretariat FS ALMAKKI Mesir, Darrasah.

Salah seorang senior FS ALMAKKI Mesir, Randi Alfajri, Lc, Dipl. turut menyampaikan saran saat diminta memberi sambutan.

Jadikan FS ALMAKKI sebagai taman bermain. Jangan anggap sebagai beban, terima tugas dengan bahagia. Gunakan pemakaian kata yang nyaman didengar, bernada ajakan,” pesan senior generasi 25 MAPK tersebut.

Selain itu, Ketua KMM Mesir, Muhammad Zakir dan beberapa senior FS ALMAKKI Mesir juga berharap agar kita bisa memaknai prosesi pengambilan sumpah masa jabatan sebagai pengikat komitmen dalam berkhidmah, bukan beban. Menimbang dari esensi utama FS ALMAKKI Mesir sebagai forum silaturahmi yang mengutamakan terjaganya nilai ukhuwah antar sesama alumni MAPK Koto Baru Padang Panjang di Mesir.

FS ALMAKKI Mesir adalah forum silaturahmi, hal yang terpenting adalah terjaganya nilai ukhuwah antar sesama. Jangan sampai kawan-kawan merasa terbebani oleh tugas,” pungkas Zakir.

Zakir menuturkan kepada DP, agar menjadikan masa khidmah ini sebagai wadah yang nyaman untuk eksplorasi diri, dan merangkul dalam setiap rancangan program.

Pelantikan dihadiri warga FS ALMAKKI Mesir, senior ALMAKKI, Ketua KMM Mesir dan perwakilan almamater Sumatra Barat di Mesir.

Reporter: Rahmat Shaleh

Editor: Tenra Amin

sc: pexels.com


Ramadan 1445 H sebentar lagi akan datang. Hiasan lampu kelap-kelip dan fanous (hiasan) khas negara Mesir sudah mulai dijajakan di pinggir jalan. Bagaimanapun, merosotnya kondisi ekonomi di negeri 1000 menara itu tidak mengurangi antusias masyarakat Mesir dalam menyambut  Ramadan.


Berdasarkan perhitungan Egypt’s Dar Al-Ifta, Hilal bulan Syakban 1445 H sudah muncul pada Ahad, 11 Februari 2024 lalu.1 Jika ditarik 29 atau 30 hari ke depan, maka 1 Ramadan akan jatuh pada tanggal 11 atau 12 Maret 2024. Hal ini tentu kira-kira dari penulis saja, keputusan resminya tetap akan kita tunggu melalui sidang isbat yang diselenggarakan di penghujung bulan Syakban nanti.


Terlepas dari belum pastinya awal Ramadan tersebut, ada satu pertanyaan lain yang jauh lebih layak untuk kita jawab. Pertanyaan mendasar yang selalu muncul setiap kali Ramadan tiba.


Sudah seberapa siap kita menghadapi Ramadan? Target apa yang hendak kita capai? Kesalahan tahun lalu yang mana yang tidak akan kita ulangi di tahun ini? dan serentetan pertanyaan lainnya yang mungkin membuat kita berpikir, “Oh iya juga ya?”


Ramadhan Olimpiade Ahli Taqwa


Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri dalam salah satu videonya di kanal youtube Yufid TV, mengkiaskan Ramadan sebagai olimpiadenya ahli taqwa. Hal ini dikarenakan banyaknya ayat dalam Al-Qur’an Al-Karim yang menyatakan bahwa ibadah itu adalah sebuah perlombaan. Salah satunya ada dalam firman Allah swt. surah Al-Baqarah (2): 148, “Berlomba-lombalah kalian (dalam berbuat) kebaikan”.2


Jika satu jenis ibadah diibaratkan seperti sebuah perlombaan, maka Ramadan yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis ibadah, diibaratkan seperti sebuah olimpiade. Bak lari maraton dengan jarak sekian kilometer, begitu juga dengan Ramadan yang harus ditempuh seorang muslim selama 30 hari full, tanpa cuti, tanpa bolos.


Jika ingin puasanya lancar selama 30 hari, maka latihannya tidak dimulai baru ketika 1 Ramadan, tapi sudah dilatih jauh-jauh hari sebelum itu, dengan memperbanyak puasa sunnah. Jika ingin kuat melaksanakan salat tarawih beserta amalan qiyamul lail lainnya, maka latihannya justru dimulai dari hari ini, bukan ketika Ramadan datang.


Mencontoh yang Patut Dicontoh


Jika ada seseorang atau sekelompok manusia yang patut kita contoh bagaimana dalam menyambut Ramadan, maka tiada lain tiada bukan orang tersebut adalah Rasulullah ﷺ, sahabat, tabi’in, dan ulama terdahulu. Sebab kepada Rasulullah ﷺ lah risalah islam diturunkan, kemudian diwariskan kepada para sahabat, lalu tabi’in, lalu melalui para ulama hingga zaman sekarang.


Rasulullah ﷺ sendiri mempersiapkan Ramadan salah satunya adalah dengan memperbanyak puasa sunah sebelum masuknya Ramadhan, yaitu pada Rajab dan Syakban. Sebagaimana yang disampaikan Ibnu Rajab di dalam kitabnya, Lathoiful Ma’arif, dalam sebuah riwayat dari Aisyah, “...dan aku tidak pernah melihatnya (Rasulullah ﷺ) lebih banyak puasa di bulan lain dari pada di bulan Syakban.”3


Begitu juga dengan para sahabat. Mereka mempersiapkan diri dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an. Karena mereka sadar bahwa target khatam Al-Qur'an di bulan ramadhan tidak akan tercapai kecuali jika dibiasakan  jauh hari sebelumnya.


Diriwayatkan dari Salamah bin Kuhail menyebutkan bahwa bulan Syakban adalah bulan para qari’ Alqur'an, dan Habib bin Abi Tsabit biasa berkata di awal bulan Syaban: “Ini adalah bulan para qari Al-Qur'an,” dan Amr bin Qais biasa mengabdikan dirinya untuk membaca Al-Qur'an. Sama halnya dengan Zubaid Al-Yami biasa mengumpulkan para Sahabat, mereka berlomba-lomba membaca Al-Qur’an dan bahkan membacanya sampai khatam lebih dari satu kali.


Bagaimana Sebaiknya  Masisir Mempersiapkan Ramadan?


Sebagai mahasiswa Indonesia di Mesir (baca: selanjutnya disebut masisir), seyogyanya kita menjadi pionir dalam mencontohkan kepada masyarakat, bagaimana seharusnya penuntut ilmu turut menyambut datangnya bulan Ramadan. Penyambutan ini tidak hanya berupa simbol-simbol berupa poster menghitung hari menuju Ramadan, tapi juga berupa implementasi nilai-nilai tersebut dalam ibadah sehari-hari.


Pertama, hal pertama yang harus dijadikan bekal adalah ilmu. Biasanya, menjelang bulan Ramadan nanti, akan banyak bermunculan majelis-majelis ilmu di Al-Azhar yang membahas secara spesifik  tentang bulan Ramadhan, mulai dari fikih puasa, ibadah-ibadah yang bisa dilakukan selama Ramadan, dan sebagainya.


Kedua, menyusun target pribadi selama bulan Ramadhan. Target ini tentunya bukan sekadar target masjid yang akan dikunjungi untuk tarawih, atau daftar tempat-tempat buka puasa gratis seperti maidaturrahman; tapi jauh lebih dari itu, target ini mengarah ke ibadah harian kita selaku penuntut ilmu. Tentang memilih sholat malam atau begadang semalaman menunggu sahur, tentang memilih membaca Al-Qur’an atau tidur selepas subuh, tentang memilih hadir di majelis talaqqi ketimbang tidur di siang hari.


Ketiga, bersihkan hati dan perbanyak berdoa. Memang hal ini bukanlah barang baru bagi masisir. Tapi, penulis ingin mengajak pembaca semua untuk meningkatkan level doanya. Bukan saja mendoakan diri sendiri, keluarga, dan orang-orang terdekat. Bukan hajat pribadi. Tapi jauh lebih daripada itu. Mari doakan kebaikan untuk negeri Mesir yang kita tempati ini. Semoga selalu diberikan rasa syukur meski di saat-saat yang sulit seperti ini. Tidak lupa juga kita doakan untuk saudara-saudara kita yang ada di Palestina. Bagaimanapun, menjalani ibadah puasa di tengah gempuran penjajah bukanlah hal yang mudah.


Pada akhirnya, Ramadan menjadi ajang pembuktian bagi kita semua. Sebagaimana medali di olimpiade hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berhasil sampai ke garis finish, begitu juga dengan medali taqwa bulan Ramadhan, peruntukannya hanyalah untuk orang-orang yang beriman.


Penulis: Irfan Amrullah Prasetyo

Editor: Rahmat Shaleh & Febby Wahyuni Sari



Referensi:

  1. Official Facebook of Egypt’s Dar Al-Ifta (diakses pada 18 Februari 2024)

https://www.facebook.com/share/p/EQzzyDzENcy2QNnJ/?mibextid=oFDknk 

  1. Muhammad Nuzul Dzikri. (2019). Persiapan Menyambut Ramadhan Yufid.Tv - Pengajian dan Ceramah Islam. https://youtu.be/C68V1StKj-I?si=o1truOkcYfm8Kekz, diakses pada 18 Februari 2024.

  2. Rajab, Ibnu, 2007, Latha’if Al-Ma’arif, Riyadh: Dar Ibn Khuzaimah



www.fsalmakki.com, Kairo — Tiga srikandi FS Almakki Mesir berhasil menyabet juara dua pada gelaran final Lomba Cerdas Cermat (LCC) Mawarits yang diadakan oleh Ikatan Silaturrahmi Alumni Husnul Khotimah (ISLAH) Mesir pada Rabu, (16/11) di aula Masjid As-Salam, Nasr City.


Mereka adalah Arina Nasra, Arini Nasra, dan Zulfi Aini Kamal. Sebetulnya, FS Almakki Mesir mengutus dua tim, yaitu tim putra dan tim putri. Sayangnya, tim putra yang berisikan Fajri, Fadhil, dan Ridwan harus terhenti pada putaran semifinal, sedangkan tim putri terus melaju ke final dan berakhir sebagai juara dua. Mereka pun berhasil membawa hadiah EGP 1500, piagam penghargaan, dan merchandise


Lomba Cerdas Cermat ini merupakan salah satu rangkaian dari acara ISLAH Fest 2023 yang diikuti oleh 25 tim dari berbagai elemen masisir, seperti almamater, kekeluargaan, dan komunitas lainnya.


"Terharu sekali, tidak menyangka bisa menaklukkan peserta dari penyisihan yang berjumlah 25 tim sampai di posisi dua besar. Apalagi rencananya (saya) itu, tahun ini memang tidak mau ikut lagi ISLAH fest, karena telah gagal dua kali dalam event ISLAH ini, yaitu pada tahun 2021 (peringkat 19, kalah di penyisihan) dan 2022 (kalah di semifinal)," tutur Arina.


Reporter: Irfan Amrullah Prasetyo

Editor: Irfan Amrullah Prasetyo






www.fsalmakki.com, Kairo — Kegiatan Takrim Khirrijin dan Mutafawwiqin yang diadakan oleh divisi keilmuan bersama divisi humas FS Almakki Mesir pada kamis, (26/10) diwarnai dengan untaian hikmah dari Zulfa Yusra Kamal, generasi 27 MAPK yang sedang menjalani studi pasca sarjana di Universitas Al-Azhar.


Pada taujih tersebut, Beliau berpesan kepada seluruh warga, mulai dari tingkat 4 yang baru saja menyelesaikan studinya hingga tingkat 1 yang baru saja meraih natijah pertamanya.


"Jangan sekali-kali terlena, karena (orang) yang dapat mumtaz dan Jayyid jiddan biasanya akan sering ditakrim di almamater, kekeluargaan, hingga senat fakultas. Jangan sampai melayang hingga membuat lupa diri bahwa kita masih butuh belajar," pungkasnya.





Selain itu, beliau juga berpesan kepada warga yang belum mendapat nilai yang memuaskan untuk jangan berkecil hati, tetap berjuang, dan giliran (untuk berada di atas) itu akan datang.


Pesan yang seirama juga beliau sampaikan kepada para Khirrijin yang wisuda dan akan segera pulang ke kampung halaman tahun ini, untuk menyusun rencana kembali terkait kontribusi yang akan diberikan sebaik-baiknya. 


Kegiatan tersebut diakhiri dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada para Khirrijin dan Mutafawwiqin, serta foto bersama.


Reporter: Irfan Amrullah Prasetyo





www.fsalmakki.com, Kairo — Divisi Keilmuan FS Almakki Mesir mengadakan seminar kepenulisan bersama kak Andi Kurniawan Jamaris, Lc,. MA (generasi 16 MAPK) pada Jum’at, (20/10) di sekretariat FS Almakki Mesir, Darrosah. 


Melalui seminar ini, diharapkan dapat menumbuhkan minat dan bakat para peserta dalam menulis, serta membangun budaya literasi terkhususnya di lingkungan Almakki. Hal ini diungkapkan Fajri selaku ketua FS Almakki Mesir periode 2023-2024 saat memberikan sambutannya.


“Karena Almakki itu M-nya adalah menulis. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menulis,” pungkasnya.







Adapun materi seminar yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini difokuskan kepada cara menulis berita (hard news) dan artikel populer. 


Pada kesempatan tersebut, Kak Andi selaku pemateri menekankan bahwa menulis adalah kemampuan (skill) yang bisa dipelajari, bukan bawaan dari lahir. Semua orang bisa menulis, asal mau belajar dan terus berlatih.


“Menulis itu menyenangkan. Dan kesenangan itu biasanya dapat dirasakan ketika sudah bisa menghasilkan uang (dari menulis tersebut),” tegas beliau, disambut gelak tawa dari peserta.


Sebagai bentuk follow up dari seminar ini, Divisi Keilmuan FS Almakki Mesir periode 2023-2024 yang dipimpin oleh Dahri Gunawan Oloan ini, menyampaikan gagasannya seputar komunitas Almakki Menulis. Hal ini beliau sampaikan setelah penyampaian materi dan sesi tanya jawab selesai. Gagasan ini pun disambut secara positif oleh kak Andi sendiri dan peserta yang hadir secara umum.


“Nanti kita akan bekerja sama dengan divisi Media Kreatif sebagai pengelola Website Almakki. Jadi, setiap karya dari warga bisa kita publikasi lewat Website,” jelas Dahri.


Reporter: Wildan Yusra

Editor: Irfan Amrullah Prasetyo





www.fsalmakki.com, Cairo — Kabar gembira datang dari gelaran Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) antar mahasiswa asing yang diselenggarakan oleh Ikatan Persaudaraan Qori-Qori'ah Indonesia (IPQI). Zulfi Aini Kamal berhasil meraih juara 1 untuk kategori banat (perempuan) pada ajang yang berlangsung pada pada Rabu, (18/10) di Raudlah Husainiyyah itu.


Ini merupakan kali kedua bagi Aini mengikuti MTQ ini. Pada tahun lalu, Aini berhasil meraih juara 2. Barulah pada tahun ini, Beliau meraih juara 1 dan sukses membawa pulang hadiah berupa sertifikat, piagam penghargaan, dan sejumlah uang.


"Terimakasih kepada ayah dan ummi yang selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Terkhusus ummi yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk mengajari aini dengan effort yang masya allah. Terimakasih juga kepada teman-teman yang sudah mendoakan dan memberikan support kepada Aini. Semoga kita selalu senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan," ucap Aini.


Perempuan asal Pariaman, Sumatera Barat tersebut berhasil mengalahkan puluhan peserta dari berbagai negara, seperti Indonesia, Filipina, dan India. Hal ini disampaikan langsung oleh Muhammad Assidiq Noor, ketua panitia MTQ kali ini.


"Peserta yang mendaftar ada sekitar 25 orang. Lalu, seluruh peserta mengirimkan video tilawah masing-masing melalui instagram, telegram, atau WhatsApp. Kami melakukan seleksi kepada peserta yang mana pada tahap seleksi penilaian langsung dilakukan oleh senior kami dari IPQI Mesir. Adapun aspek penilaian di antaranya ada tajwid, fasohah, maqomat dan suara, juga adab. Dari sekitar 25 peserta tersebut terpilihlah 8 orang yang dianggap juri seleksi layak untuk masuk ke babak final" jelas Sidiq.


Ini merupakan kali ketiga bagi IPQI menyelenggarakan MTQ antar Mahasiswa asing. Pada tahun ini, yang menjadi juri adalah Syekh Muhammad Fauzi Al-Barbary, Imam masjid Al-Azhar dan DR. Ashim Sa'id Muhammad Ali, pakar ilmu Qiro'at.


Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Presiden PPMI Mesir periode 2023-2024, Iqbal Ibnu Farhan. Pada pidatonya, Beliau menyampaikan doa dan dukungannya terhadap setiap kegiatan yang membantu meningkatkan kualitas masisir menuju lebih baik. Masisir menjadi lebih baik secara kualitas, bukan kuantitas semata. 


Rangkaian kegiatan MTQ pada hari itu ditutup dengan penampilan nasyid dari grup kondang, Al-Mokhtar Ensemble.



Foto 1.1: Dokumentasi KMM

FS Almakki Mesir, Kairo — Tahun akademik 2022-2023 Universitas Al-Azhar Mesir ditutup dengan ragam prestasi dari para mahasiswanya. Salah satunya dari FS Almakki Mesir yang berhasil menyabet puluhan predikat seperti Mumtaz dan Jayyid Jiddan. Hal ini terlihat pada perayaan Maulid Nabi Muhammad ﷺ dan Takrim An-Najihin wal Khirrijin yang diadakan oleh Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM) Mesir pada Jum'at, (13/10) di Aula Tan Malaka, Rumah Gadang KMM, Tajammu' Awwal, Kairo.


Sebanyak 10 warga FS Almakki Mesir berhasil meraih nilai Mumtaz. Salah satunya adalah Muhammad Ridwan, tingkat 1 Fakultas Ushuluddin, yang berhasil menempati posisi satu se-wafidin. Tak kalah hebat pula, sebanyak 6 wisudawan yang lulus tahun ini juga berhasil memborong nilai Jayyid Jiddan ma'a martabah syarof. Diikuti 25 warga lainnya dengan nilai Jayyid Jiddan.

"Alhamdulillah tentunya ada rasa senang dan bangga. Tapi itu hanya di awal-awal. Lama-lama menjadi sebuah beban karena harus bisa mempertahankan (nilai). Jangan sampai turun besoknya" terang Ridwan.

Foto1.2: Dokumentasi KMM

Acara tersebut turut dihadiri oleh Syekh Ahmad Mahmud Syarif Al-Azhary sebagai pemberi nasihat dan ijazah burdah imam bushiri, juga turut dihadiri oleh perwakilan PPMI Mesir, dan perwakilan Senat Fakultas.

Pada kesempatan tersebut, Syeikh Ahmad berpesan kepada seluruh hadirin yang hadir untuk menyadari peran sebagai seorang Azhary, membetulkan niat setiap saat, betul-betul mencari ilmu, bukan kertas ijazah semata, agar menjadi seorang Alim ketika pulang nanti. Beliau juga menceritakan bagaimana sulitnya ujian pada zaman dahulu dan semangatnya mahasiswa dalam menuntut ilmu.

"Sidang Magister atau Doktoral Al-Azhar dahulu dan sekarang sangat berbeda. Dahulu, seorang mahasiswa akan diuji langsung secara lisan oleh sekitar lima Syeikh, duduk mengelilinginya. Mahasiswa itu diuji sebanyak 12 cabang ilmu mulai dari aqidah, fiqih, dan lain-lain. Tak jarang pula disaksikan langsung oleh Grand Syekh. Dan ujian semacam ini bisa selesai sampai berhari-hari lamanya." ucap Syekh Ahmad.

Reporter : Irfan Amrullah Prasetyo
sumber : instagram @man2padangpanjang


Kairo, 23 Juni 2023 – Sebanyak 27 siswa MAN/MAPK Kotobaru Padang Panjang dinyatakan lulus ke Al-Azhar University, Mesir baik melalui seleksi Kedutaan Besar Mesir di Indonesia, maupun melalui seleksi Kemenag RI atau disebut dengan Ikhtibar Tasfiyah/Tahdid Mustawa (IT/TM). Dari 27 siswa, 2 di antaranya berhasil mendapat beasiswa penuh jalur Kedutaan Besar Mesir, sedangkan 25 lainnya melalui jalur Kementerian Agama RI.

Seleksi ini merupakan bentuk kerja sama antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan Markaz Syekh Zayed Cabang Indonesia. Dari 3812 orang yang mendaftar, 1577 orang dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan rekomendasi Kementerian Agama RI untuk melanjutkan studi S-1 ke Universitas Al-Azhar Mesir.

Setelah itu, para Calon Mahasiswa Baru akan segera mengikuti kelas persiapan bahasa (daurah lughah) di lembaga yang diakui oleh Universitas Al-Azhar sebagai syarat untuk mengikuti perkuliahan. Mereka akan diberikan pilihan untuk mengikuti kelas yang diadakan oleh Markaz Syekh Zayed cabang di Indonesia, atau Markaz Syekh Zayed pusat di Mesir.

"Angka ini menunjukkan bahwa minat adik-adik Kotobaru untuk belajar ke Al-Azhar semakin meningkat. Tak hanya kuantitas, siswa MAN Kotobaru juga menunjukkan kualitasnya. Hal ini dibuktikan dengan lulusnya 2 orang siswa melalui seleksi Kedutaan Besar Mesir. Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dan tentunya suatu kebanggaan untuk kita semua sebagai alumni MAN Kotobaru. Harapannya semoga tradisi MAN Kotobaru untuk mengirimkan tamatannya belajar ke Mesir terus berlanjut, dan semoga adik-adik yang telah lulus dimudahkan proses keberangkatannya." Ungkap Fajri, Ketua Umum FS Almakki periode 2023-2024


Adapun nama-nama siswa MAN/MAPK Kotobaru yang lulus tes ke Mesir adalah sebagai berikut:

Jalur Kedutaan Besar Mesir:

1. Alif Fakhrian (Gen 33)
2. lesyah Radhiyah (Gen 22)

Jalur Kementerian Agama RI:

1. Azzuhdil Faruqi Muhammad (Gen 33)
2. Hikmal Alif (Gen 33)
3. M. Razi Arfad (Gen 33)
4. M. Azka Rifda (Gen 33)
5. M. Al-Faruq Amin (Gen 33)
6. Ukhwatul Ikhsan (Gen 33)
7. Raikha Ananda Putri (Gen 23 putri)
8. Suci Fajriani (Gen 14 IPA Efektif)
9. Fathur Raihan (Gen 34)
10. Zaki Azzuhdi (Gen 34)
11. Muhammad Iqbal (Gen 34)
12. Irsyadil Pasoma (Gen 34)
13. Muhammad Taufiq Yunus (Gen 34)
14. Adriyan Mustafa (Gen 34)
15. Afdol Afif (Gen 34)
16. Muhammad Asri Afiif (Gen 34)
17. Muhammad Gibrand Viraabdillah (Gen 34)
18. Muhammad Irsyad (Gen 34)
19. Mufid Dhiyaul Haq (Gen 34)
20. Ilham Efendi (Gen 34)
21. Nuruddin (Gen 34)
22. Trisno (Gen 34)
23. Muhammad Ridho Rizqiantoni (Gen 34)
24. Muhamad Reyhan (Gen 34)
25. Jihan Fadillah Kariman (Gen 24 putri)