Cahaya sore keemasan merambat pada rumput lapangan Nadi Syabab Gamaliya, Kairo Mesir. Waktu sore, waktu di mana para manusia sedang bersantai di rumah atau mungkin baru saja pulang dari tempat kerjanya. Sementara itu, beberapa tim kebanggaan Minang Kabau sudah hadir di lapangan Nadi Syabab, tampak bersedia mengadu skill mengocek bola pada event AFC yang ke-20 (Almakki Fans Club).
Tiupan peluit nyaring melepas para punggawa minang bertanding memperebutkan kemenangan di lapangan hijau. Mereka begitu lincah mengoper, membawa bola dengan formasi dan taktik yang telah terstruktur dengan indah. Tim yang ikut bertanding berjumlah tujuh; Real Madrid, Intermiami, Bayer Leverkusen, Manchester City, Napoli, Venezia, dan Semen Padang.
Nama tim itu diambil dari nama klub besar Eropa dan nama klub kebanggaan Sumatera Barat yaitu Semen Padang. Penamaan ini mungkin bertujuan sebagai doa dan harapan supaya bisa tampil dengan maksimal.
Penisbatan nama klub bukan sekadar merek belaka, kualitasnya juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Mata saya sempat takjub melihat bagaimana kegigihan Luthfi personil tim Intermiami yang melancarkan tendangan berkali-kali berusaha membobol gawang Real Madrid, juga kelincahan kaki Fauzan Azmi personil tim Real Madrid yang memainkan bola dengan tarian indah menipu para lawannya di tengah lapangan hijau, kemudian keakuratan slading Husein yang berhasil merebut bola dari kaki pemain Bayer Leverkusen, dan jangan lupakan bagaimana power tendangan Adrian personil tim Bayer Leverkusen yang menampar keras telapak tangan kiper Real Madrid.
Pertandingan berlangsung sengit. Tujuh tim itu tak mau kalah memperebutkan kemenangan. Ketika layar digelar, kapal pantang surut ke belakang. Dimulai sore dan berakhir pada jam 22.00 CLT. Pertandingan yang berdurasi beberapa jam itu, sudah cukup menyajikan drama pertandingan yang dipenuhi sorak semangat para penonton, semakin menarik lagi dengan kehadiran komentator kocak yang melengkapi kemeriahan pertandingan.
Perlu diketahui komentatornya tidak lain dan tidak bukan adalah Fadhil Ahmad Alkarimi, ketua FS Almakki.
Pertandingan ditutup dengan kemenangan Real Madrid sebagai juara satu. Di setiap pertandingan pasti ada kalah dan menang. Walaupun adanya pembedaan peringkat, bagi saya semua tim sudah berhasil memukau mata para penonton. Event ini berbeda dengan pertandingan sepak bola pada umumnya, semua tim yang bermain pada event ini mendapatkan hadiah. Sehingga tidak ada kesan rugi mengikuti event ini.
“Harapannya kegiatan ini dapat terus digelar, tak hanya silaturrahmi, bibit unggul punggawa si kulit bundar pun dapat kita temukan pada event ini.” Ucap Karimi selaku ketua FS Almakki yang mendukung acara tahunan ini untuk terus diadakan setiap tahunnya.
Penulis: Rahmat Shaleh
Editor: Tenra Septu Amin
Post A Comment:
0 comments so far,add yours